Minggu, 22 Desember 2013

TEKS INDONESIA



لْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ عَلَّمَ الإِنْسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ وَالَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلٰى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. قَالَى الله تَعَالىَ فِى القُرْانِ الكَرِيْم. أَعُوْذُ بِاالله مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْم. بِسْـــمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.  يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah

Alhamdulillah, hendaknya rasa syukur senantiasa kita ucapkan kepada Robbul Izzati, Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. yang mana segala yang diciptakan oleh Allah tak ada yang terbilang sia - sia. Coba saudara saudariku bayangkan dari tujuh langit tanpa tiang Allah ciptakan, matahari yang bersinar dengan begitu gagahnya, rembulan yang terang benderang menghiasi indahnya lukisan malam semuanya Allah ciptakan mengandung hikmah dan manfaatnya.
Selanjutnya sholawat beriring salam hendaknya senantiasa selalu tercurahkan kepada seorang pemimpin "Best Of The Best " pemimpin yang terbaik dari yang terbaik di dunia ini ya'ni habiibina nabyyuna Muhammad SAW. Beliau adalah sosok seorang pribadi yang unggul, sukses dan patut ditiru oleh generasi muda. Beliau adalah pemimpin umat islam yang robbani, yang alim lagi berilmu serta berhati mulia. Atas semangat jihadnya mati - matian Rosulullah menegakkan syariat islam dan pada akhirnya islam dapat berdiri tegak dan jaya. Beliau adalah seorang pemimpin yang berhasil mendobrak zaman kejahilyaan bin kebodohan binti kegelapan dan pada akhirnya  melahirkan zaman yang terang benderang yang penuh ilmu pengetahuan dan technology.
Kalau seandainya dulu orang bicara dari jarak jauh harus mendaki bukit yang tinggi berteriak sekuat - kuatnya, namun sekarang cukup menekan tombol ponsel hand phone genggam.... betul ? Kalau seandainya dulu orang  Indonesia berangkat haji harus berjalan kaki atau naik delman bin sado binti  aduuuh capek deh kalau dibayangkan. Namun sekarang cukup dengan tebang tanpa sayap menggunakan pesawat.

Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah

Seiring bergulirnya waktu, berputarnya zaman majunya peradaban. Maka berdirinya kami disini akan menyampaikan pesan Allah Al Haqqul Mubien dan rosulnya Al Mahbuub yang insya' Allah kami beri judul :

“PENTINGNYA MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM”
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Dizaman yang katanya era globalisasi, era reformasi, emansipasi, korupsi menjadi tradisi, sehingga lupa akan kewajiban sebagai seorang suami dan istri, yang akhirnya halal haram menjadi makanan sehari-hari. Semua ini terjadi karena jauhnya diri dari ilahi, padahal ilmu sudah ada dalam diri namun tidak berperan sama sekali. Nauzdubillah min dzalik. Disinilah  yang seharusnya ilmu itu mempunyai peranan penting dalam perjalanan hidup kita, karena dengan ilmu, kita akan mampu membedakan yang haq dan yang bathil. Dengan ilmu juga, kita akan lebih mantap dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT

Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah

Sebagai seorang muslim yang telah mengerti pentingnya ilmu, sebaiknya kita tidak hanya mempelajari satu bidang ilmu misalnya ilmu agama atau ilmu pengetahuan saja karena jika hanya menuntut satu bidang ilmu saja, kehidupan ini akan tidak seimbang.
Ilmu ketuhanan dan ilmu pengetahuan umum atau biasa kita sebut IPTEK dan IMTAQ memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melengkapi. Dalam sebuah peribahasa bahasa Inggris dikatakan:
“Without theology, life will be blind and without science, life will be lame”. Artinya “hidup akan menjadi buta jika tanpa ilmu agama dan tanpa ilmu pengetahuan umum hidup akan menjadi pincang.”
Peribahasa ini menekankan betapa pentingnya IPTEK. Tanpa IPTEK, seseorang tidak akan tahu apa itu industrialisasi, globalisasi, dan sebagainya. Tapi sebaliknya, tanpa ilmu agama, seseorang akan mudah terpengaruh oleh dampak negatif kemajuan teknologi modern saat ini karena tidak mempunyai pegangan hidup yang kuat yaitu iman.
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Ada empat poin keutamaan dan pentingnya ilmu dalam Islam.

Yang Pertama,  Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimat
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari ilmu adalah kewajiban bagi kaum muslim dan muslimat (HR. Ibnu Majah, Baihaqi, dll)

Hadits Shahih ini menjelaskan dengan tegas kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim yang telah baligh. Ilmu yang dimaksud disini ialah ilmu din (ilmu agama), ilmu-ilmu agama yang wajib dituntut oleh setiap muslim yaitu ilmu aqidah, ibadah, pengetahuan tentang halal dan haram, akhlak dan hal-hal yang berkaitan dengan apa saja yang dia kerjakan di dunia ini. Ilmu inilah yang diminta oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam do’anya.: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah No. 3843).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: “Risalah Nabi meliputi dua hal yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, sebagaimana terdapat dalam firman Allah: “Dialah Allah yang telah mengutus rasul-Nya (dengan membawa) al Huda (petunjuk) dan dienul haq (agama yang benar) untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya” (at Taubah:33). Al Huda pada ayat di atas ialah ilmu yang bermanfaat sedangkan Dienul Haq ialah amal shalih yang terdiri dari ikhlas karena Allah dan ittiba’ kepada Rasulullah. Dengan ilmu inilah bakal tegak dienullah baik secara keyakinan, perkataan maupun  perbuatan.

Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah

Yang kedua, Ilmu akan mengangkat derajat manusia
Dalam kehidupan sehari-hari kita tahu bahwa orang yang berilmu dan beriman mempunyai kedudukan yang terhormat dalam masyarakat dan dijadikan panutan sampai-sampai Rasulullah pernah mengatakan “tidurnya orang yang berilmu, lebih baik dari ibadahnya orang yang tidak berilmu”.
Didalam Al-Qur’an Allah juga menjelaskan tentang kedudukan orang-orang yang berilmu, sebagaiman firman-Nya didalam surat Al Mujadalah Ayat 11 yang bunyinya :
أَعُوْذُ بِاالله مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْم. بِسْـــمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات
Artinya :
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”

Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah

Yang ketiga, Ilmu akan menghidupkan hati
Ibnu Qoyim mengatakan bahwa sesungguhnya hati itu terancam mendapatkan dua penyakit yaitu syubhat dan syahwat, jika hati itu menjangkitinya maka hati mati karenanya. Semua penyakit ini penyebabnya adalah kebodohan dan obatnya adalah ilmu. Di dalam Al Muwaththo karya Imam Malik disebutkan bahwa Lukman berkata kepada anaknya:”Wahai anakku duduklah kamu bersama para ulama dan dekatilah mereka dengan kedua lututmu (bergaul dengan mereka). Maka sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta ‘ala menghidupkan hati-hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan (menyuburkan) bumi dengan hujan yang deras (Kitab Al llmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 228)
Oleh karena itu kebutuhan hati manusia terhadap cahaya ilmu merupakan kebutuhan yang mendesak. Sebagaimana kebutuhan bumi terhadap turunnya hujan tatkala terjadi kekeringan dan paceklik. Maka ilmu merupakan mutiara yang sangat berharga bagi setiap muslim. Karena dengan ilmu jiwa jiwa manusia akan hidup dan sebaliknya jiwa-jiwa mereka akan mati apabila tidak dibekali dengan ilmu.
Sebagian orang-orang yang arif berkata “Bukankah orang yang sakit akan mati tatkala tercegah dari makanan , minuman dan obat¬-obatan? maka dijawab “Tentu saja, ” Mereka mengatakan “Demikian pula halnya dengan hati jika terhalang dari ilmu dan hikmah maka akan mati.”
Maka tepat jika dikatakan bahwa ilmu merupakan makanan dan minuman hati, serta penyembuh jiwa. karena kehidupan hati bersandar kepada ilmu. Maka apabila ilmu telah sirna dari hati seseorang berarti hakekatnya dia telah mati. Akan tetapi dia tidak merasakan kematian tersebut. Orang yang hatinya telah mati ibarat seorang pemabuk yang hilang akalnya (disebabkan maksiat yang dia lakukan ) (Kitab Al Ilmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 144¬-145).

Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah

Yang terakhir, Menuntut Ilmu Merupakan Ibadah
Menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan merupakan Ibadah yang paling agung dan paling utama, sehingga Allah  menjadikannya sebagai bagian dari jihad fisabilillah, Rosulullah bersabda “Barang siapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmizi). Imam Ahmad berkata : “Ilmu itu sesuatu yang tiada bandingnya bagi orang yang niatnya benar”. Bagaimanakah benarnya niat itu wahai Abu Abdillah?” tanya orang-orang kepada beliau. Maka beliau menjawab “yaitu berniat untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain”.

Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Marilah kita memacu diri untuk terus belajar dan belajar, pantang menyerah sampai kita dapat menikmati buah dari ilmu itu. Hal ini sesuai pula dengan kata-kata bijak yang berbunyi:
“If you want fruit after one year, plant rice. If you want fruit after ten years, plant trees but if you want fruit after twenty five years, educate your children” yang artinya “jika kamu menginginkan hasil setelah satu tahun, tanamlah padi. Jika kamu menginginkan hasil setelah sepuluh tahun, tanamlah tanaman keras tetapi jika kamu menginginkan hasil setelah dua puluh lima tahun, didiklah anak-anak kamu.”
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Sebelum saya mengakhiri dari pemaparan yang dijelaskan maka terdapat  kesimpulan yang bisa kita ambil, yang pertama, menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimat. Yang kedua, orang berilmu dan beriman akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, yang ketiga ilmu akan menghidupkan hati dan yang terakhir, menuntut ilmu merupakan ibadah.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, segala kebenaran berasal dari Allah, dan mohon maaf apabila ada ucapan atau perbuatan yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian. Langit berpisah dengan bumi bukan kehendak bumi, daratan berpisah dengan lautan bukan kehendak lautan, pohon berpisah dengan ranting bukan kehendak ranting, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Pak Dadang makan ketan, dimakannya setelah mandi.
Kalau masih ada kesempatan, kita akan berjumpa lagi.

Sabtu, 14 Desember 2013

HILAL PUSAT



STRUKTUR PENGURUS HILAL PUSAT
 
Penasehat                               : KH. Mansoeri Adam, S.E., M.Pd.I
Penanggung Jawab                : Zuhri, S.Sos.I., M.Pd.I
Ketua  Umum                        : Hairil Siswa
Wakil Ketua Umum               : Ramadona
Sekretaris                               : Muntashiro
Wakil Sekretaris                    : Eka Widiawati
Bendahara                             : Alamiah, S.Pd
Wakil Bendahara                  : Elvi Reni Yunita
Ketua I                                  : Angga Sandra
Ketua II                                 : Dersa Subarta
Ketua III                                : Bobi Satria

Departemen SDM dan Kaderisasi
Departemen Komunikasi dan Informasi

Ketua                       : Zainal Abidin, S.Pd.I
Wakil                       : Al Mukmin
Sekretaris                : Vita Mala Dewi
Anggota   :
o    Al Wali Hanafiah
o    Ali Abdul Jabbar
o    Abi Thobari
o    Dedi Irawan
o    Muleni, S.Pd.I
o    Ilham Syahril, S.Pd
o    Fitra Jannata
o    Yeni Yuliani
o    Wahyu Laelia
o    Ida Laila
o    Ananda Rosa
o    Uci Magfiroh
o    Lia Daniati
o    Devi Susanti
o    Ida Nursanti
o    Sahara
o    Prabawati
o    Reni Kholifah
o    Elin Erlina


Ketua                       : Fahrudin Ahmad, S.Th.I
Wakil                       : Lipong, S.Pt
Sekretaris                : Nanik Nuryati, S.Pd.I
Anggota   :
o    Filjannah, S.Pd.I
o    Muksit Alatas
o    Ahmad Komaini
o    Fitra Jannata
o    Emi
o    Hariandi
o    Muslimin
o    Abdul Ghofar
o    Iit Fitri
o    Neris
o    Sesteri
o    Sesti Ima Asri
o    Ramis Arta Sari
o    Tenti Susanti
o    Siti Fatimah
o    Asni Neli
o    Adnan Sidik
o    Siska
o    Ezi Wigiarti
o    Jims Bakar

Departemen Kemuslimahan
Departemen Kajian Keislaman dan Keilmuan

Ketua                       : Destini, S.Pd.I
Wakil                       : Mudrika, S.Pd
Sekretaris                : Yesi Ulmaq
Anggota   :
o    Susi Marlina
o    Rika Ramadhani
o    Rusma Yanti
o    Andela
o    Eli Susanti
o    Markiyah
o    Siska Primasari
o    Nopi Merta Sari
o    Wamidah Kalimah


Ketua                       : Doni, S.Pd.I
Wakil                       : Anton Fales, S.Th.I
Sekretaris                : Heri Susanti
Anggota   :
o    Nur Hayati
o    Nur Fitriani
o    Ema Yana
o    Yeni Fransiska
o    Hasni Rosada
o    Emilya Kontesa
o    Rumbai
o    Sirawati
o    Suyamdi
o    Sabturia Qori’a


Lubuklinggau, 13 Desember 2013
Pimpinan Pondok Pesantren  Al Azhaar




KH. Mansoeri Adam, S.E., M.Pd.I