لْحَمْدُ
للهِ الَّذِيْ عَلَّمَ الإِنْسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ وَالَّذِيْ أَرْسَلَ
رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلٰى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. قَالَى
الله تَعَالىَ فِى القُرْانِ الكَرِيْم. أَعُوْذُ بِاالله مِنَ الشَّيطَانِ
الرَّجِيْم. بِسْـــمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَرْفَعِ
اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah
Rahimakumullah
Alhamdulillah, hendaknya rasa syukur
senantiasa kita ucapkan kepada Robbul Izzati, Allah yang menciptakan alam
semesta beserta isinya. yang mana segala yang diciptakan oleh Allah tak ada
yang terbilang sia - sia. Coba saudara saudariku bayangkan dari tujuh langit
tanpa tiang Allah ciptakan, matahari yang bersinar dengan begitu gagahnya,
rembulan yang terang benderang menghiasi indahnya lukisan malam semuanya Allah
ciptakan mengandung hikmah dan manfaatnya.
Selanjutnya
sholawat beriring salam hendaknya senantiasa selalu tercurahkan kepada seorang
pemimpin "Best Of The Best " pemimpin yang terbaik dari yang terbaik
di dunia ini ya'ni habiibina nabyyuna Muhammad SAW. Beliau adalah sosok seorang
pribadi yang unggul, sukses dan patut ditiru oleh generasi muda. Beliau adalah
pemimpin umat islam yang robbani, yang alim lagi berilmu serta berhati mulia.
Atas semangat jihadnya mati - matian Rosulullah menegakkan syariat islam dan
pada akhirnya islam dapat berdiri tegak dan jaya. Beliau adalah seorang
pemimpin yang berhasil mendobrak zaman kejahilyaan bin kebodohan binti
kegelapan dan pada akhirnya melahirkan
zaman yang terang benderang yang penuh ilmu pengetahuan dan technology.
Kalau
seandainya dulu orang bicara dari jarak jauh harus mendaki bukit yang tinggi
berteriak sekuat - kuatnya, namun sekarang cukup menekan tombol ponsel hand
phone genggam.... betul ? Kalau seandainya dulu orang Indonesia berangkat haji harus berjalan kaki
atau naik delman bin sado binti aduuuh
capek deh kalau dibayangkan. Namun sekarang cukup dengan tebang tanpa sayap menggunakan pesawat.
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah
Rahimakumullah
Seiring
bergulirnya waktu, berputarnya zaman majunya peradaban. Maka berdirinya kami
disini akan menyampaikan pesan Allah Al Haqqul Mubien dan rosulnya Al Mahbuub
yang insya' Allah kami beri judul :
“PENTINGNYA MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM”
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Dizaman yang katanya era globalisasi, era reformasi,
emansipasi, korupsi menjadi tradisi, sehingga lupa akan kewajiban sebagai
seorang suami dan istri, yang akhirnya halal haram menjadi makanan sehari-hari.
Semua ini terjadi karena jauhnya diri dari ilahi, padahal ilmu sudah ada dalam
diri namun tidak berperan sama sekali. Nauzdubillah min dzalik. Disinilah yang seharusnya ilmu itu mempunyai peranan
penting dalam perjalanan hidup kita, karena dengan ilmu, kita akan mampu
membedakan yang haq dan yang bathil. Dengan ilmu juga, kita akan lebih mantap
dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Sebagai seorang muslim yang telah mengerti pentingnya ilmu, sebaiknya kita
tidak hanya mempelajari satu bidang ilmu misalnya ilmu agama atau ilmu
pengetahuan saja karena jika hanya menuntut satu bidang ilmu saja, kehidupan ini
akan tidak seimbang.
Ilmu ketuhanan dan ilmu pengetahuan umum atau biasa kita sebut IPTEK dan
IMTAQ memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya tidak dapat dipisahkan, keduanya
saling melengkapi. Dalam sebuah peribahasa bahasa Inggris dikatakan:
“Without theology, life will be blind and
without science, life will be lame”. Artinya “hidup akan menjadi buta jika
tanpa ilmu agama dan tanpa ilmu pengetahuan umum hidup akan menjadi pincang.”
Peribahasa ini menekankan betapa pentingnya
IPTEK. Tanpa IPTEK, seseorang tidak akan tahu apa itu industrialisasi,
globalisasi, dan sebagainya. Tapi
sebaliknya, tanpa ilmu agama, seseorang akan mudah terpengaruh oleh dampak
negatif kemajuan teknologi modern saat ini karena tidak mempunyai pegangan
hidup yang kuat yaitu iman.
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Ada empat poin keutamaan dan pentingnya ilmu dalam Islam.
Yang Pertama, Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim
dan muslimat
Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya :
Mencari
ilmu adalah kewajiban bagi kaum muslim dan muslimat (HR. Ibnu Majah, Baihaqi, dll)
Hadits Shahih ini menjelaskan dengan tegas kewajiban
menuntut ilmu bagi setiap muslim yang telah baligh. Ilmu yang dimaksud disini
ialah ilmu din (ilmu agama), ilmu-ilmu agama yang wajib dituntut oleh setiap
muslim yaitu ilmu aqidah, ibadah, pengetahuan tentang halal dan haram, akhlak
dan hal-hal yang berkaitan dengan apa saja yang dia kerjakan di dunia ini. Ilmu
inilah yang diminta oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
do’anya.: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”. (Diriwayatkan oleh Ibnu
Majah No. 3843).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: “Risalah Nabi
meliputi dua hal yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, sebagaimana
terdapat dalam firman Allah: “Dialah Allah yang telah mengutus rasul-Nya
(dengan membawa) al Huda (petunjuk) dan dienul haq (agama yang benar) untuk
dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak
menyukainya” (at Taubah:33). Al Huda pada ayat di atas ialah ilmu yang
bermanfaat sedangkan Dienul Haq ialah amal shalih yang terdiri dari ikhlas
karena Allah dan ittiba’ kepada Rasulullah. Dengan ilmu inilah bakal tegak
dienullah baik secara keyakinan, perkataan maupun perbuatan.
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Yang kedua, Ilmu akan mengangkat derajat manusia
Dalam kehidupan sehari-hari kita tahu bahwa
orang yang berilmu dan beriman mempunyai kedudukan yang terhormat dalam
masyarakat dan dijadikan panutan sampai-sampai Rasulullah pernah mengatakan
“tidurnya orang yang berilmu, lebih baik dari ibadahnya orang yang tidak
berilmu”.
Didalam Al-Qur’an Allah juga menjelaskan
tentang kedudukan orang-orang yang berilmu, sebagaiman firman-Nya didalam
surat Al Mujadalah Ayat 11 yang bunyinya :
أَعُوْذُ
بِاالله مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْم. بِسْـــمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ امَنُوا
مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات
Artinya :
“Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Yang ketiga, Ilmu akan menghidupkan hati
Ibnu Qoyim mengatakan bahwa sesungguhnya hati itu terancam mendapatkan
dua penyakit yaitu syubhat dan syahwat, jika hati itu menjangkitinya maka hati
mati karenanya. Semua penyakit ini penyebabnya adalah kebodohan dan obatnya
adalah ilmu. Di dalam Al Muwaththo karya Imam Malik disebutkan bahwa Lukman
berkata kepada anaknya:”Wahai anakku duduklah kamu bersama para ulama dan
dekatilah mereka dengan kedua lututmu (bergaul dengan mereka). Maka
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta ‘ala menghidupkan hati-hati yang mati
dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan (menyuburkan) bumi dengan hujan
yang deras (Kitab Al llmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 228)
Oleh karena itu kebutuhan hati manusia terhadap cahaya ilmu merupakan
kebutuhan yang mendesak. Sebagaimana kebutuhan bumi terhadap turunnya hujan
tatkala terjadi kekeringan dan paceklik. Maka ilmu merupakan mutiara yang
sangat berharga bagi setiap muslim. Karena dengan ilmu jiwa jiwa manusia akan
hidup dan sebaliknya jiwa-jiwa mereka akan mati apabila tidak dibekali dengan
ilmu.
Sebagian
orang-orang yang arif berkata “Bukankah orang yang sakit akan mati tatkala
tercegah dari makanan , minuman dan obat¬-obatan? maka dijawab “Tentu saja, ”
Mereka mengatakan “Demikian pula halnya dengan hati jika terhalang dari ilmu
dan hikmah maka akan mati.”
Maka tepat jika dikatakan bahwa ilmu merupakan makanan dan minuman hati, serta penyembuh jiwa. karena kehidupan hati bersandar kepada ilmu. Maka apabila ilmu telah sirna dari hati seseorang berarti hakekatnya dia telah mati. Akan tetapi dia tidak merasakan kematian tersebut. Orang yang hatinya telah mati ibarat seorang pemabuk yang hilang akalnya (disebabkan maksiat yang dia lakukan ) (Kitab Al Ilmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 144¬-145).
Maka tepat jika dikatakan bahwa ilmu merupakan makanan dan minuman hati, serta penyembuh jiwa. karena kehidupan hati bersandar kepada ilmu. Maka apabila ilmu telah sirna dari hati seseorang berarti hakekatnya dia telah mati. Akan tetapi dia tidak merasakan kematian tersebut. Orang yang hatinya telah mati ibarat seorang pemabuk yang hilang akalnya (disebabkan maksiat yang dia lakukan ) (Kitab Al Ilmu Fadluhu wa Syarfuhu hal 144¬-145).
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Yang terakhir, Menuntut Ilmu Merupakan Ibadah
Menuntut ilmu adalah ibadah, bahkan merupakan Ibadah yang
paling agung dan paling utama, sehingga Allah menjadikannya sebagai
bagian dari jihad fisabilillah, Rosulullah bersabda “Barang siapa keluar dalam rangka
thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmizi). Imam Ahmad berkata : “Ilmu itu sesuatu yang
tiada bandingnya bagi orang yang niatnya benar”. Bagaimanakah benarnya niat itu
wahai Abu Abdillah?” tanya orang-orang kepada beliau. Maka beliau menjawab
“yaitu berniat untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain”.
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Marilah
kita memacu diri untuk terus belajar dan belajar, pantang menyerah sampai kita
dapat menikmati buah dari ilmu itu. Hal ini sesuai pula dengan kata-kata bijak
yang berbunyi:
“If
you want fruit after one year, plant rice. If you want fruit after ten years,
plant trees but if you want fruit after twenty five years, educate your
children” yang artinya “jika kamu menginginkan hasil setelah satu tahun,
tanamlah padi. Jika kamu menginginkan hasil setelah sepuluh tahun, tanamlah
tanaman keras tetapi jika kamu menginginkan hasil setelah dua puluh lima tahun,
didiklah anak-anak kamu.”
Saudara-Saudari Para Pencinta Dakwah Rahimakumullah
Sebelum
saya mengakhiri dari pemaparan yang dijelaskan maka terdapat kesimpulan yang bisa kita ambil, yang pertama,
menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan muslimat. Yang kedua, orang berilmu
dan beriman akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT, yang ketiga ilmu akan menghidupkan hati dan yang terakhir, menuntut
ilmu merupakan ibadah.
Demikianlah
yang dapat saya sampaikan, segala kebenaran berasal dari Allah, dan mohon maaf
apabila ada ucapan atau perbuatan yang kurang berkenan di hati hadirin
sekalian. Langit berpisah dengan bumi bukan kehendak bumi, daratan berpisah
dengan lautan bukan kehendak lautan, pohon berpisah dengan ranting bukan
kehendak ranting, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Pak Dadang
makan ketan, dimakannya setelah mandi.
Kalau
masih ada kesempatan, kita akan berjumpa lagi.